Selasa, 10 Juli 2018

Hubungan PGRI dengan Educational International (EI)

“Hubungan PGRI dengan Educational International (EI)”



MATA KULIAH SEJARAH PERJUANGAN & JATI DIRI PGRI
                        DOSEN          : Zainal Abidin, M.Pd
Nama               : Anita Rahayu (201414501374)
Kelas               : R8K


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp (021) 87797409
Website : http//www.unindra.ac.id E-mail : university@unindra.ac.id
Tahun 2018



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi menuntut tim pekerja  yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka administrasi hubungan merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama di kedua instansi tersebut.
Ketika hubungan PGRI antar instansi  ini dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di kedua wilayah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan luar negeri PGRI dengan Educational International (EI)?

C.    Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri  PGRI dengan Educational International (EI)

D.    Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat menambah wawasan dan dapat lebih memahami mengenai hubungan luar negeri PGRI dengan EI (Educational International) serta dapat menjadi referensi dikemudian hari.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hubungan luar negeri PGRI dengan Educational International (EI)
Education International (EI) adalah suatu serikat pekerja atau organisasi guru dan personal pendidikan dengan 20.000.000 anggota. Mereka adalah para guru dan pekerja di sektor pendidikan dari tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi yang berasal dari 345 organisasi di 168 negara dan di 5 kawasan dunia.
EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international Buereau of Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council (ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa. Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
EI dibentuk pada tahun 1993 sebagai hasil penggabungan antara The International Federation of Free Teacher Union (IFFTU) dan The World Confederation of Organizations of The Teaching Profession (WCOTP). Pada tahun 1999, EI mengumpulkan konsorsium yang terdiri dari rekan kerja sama berikut: Lärarförbundet (Sweden), Utdanningsförbundet (Norway), Japan Teachers’ Union (Japan), Australian Education Union (Australia) dan National Education Association (USA) untuk bekerja sama dengan PGRI untuk menjadi sebuah organisasi guru independen, demokratis dan efektif.
Agenda ini dimulai di dua propinsi pada tahun 2000, dan dalam tujuh tahun secara bertahap meningkat menjadi 26 dari 33 provinsi. Program ini terutama menargetkan para pemimpin tingkat provinsi dan kabupaten. Pertemuan diadakan setiap tahun untuk mengevaluasi dan merencanakan setiap tahun berikutnya dengan perwakilan dari organisasi bekerja sama lima.PGRI sekarang memainkan peran aktif dalam gerakan buruh di Indonesia.

Tujuan PGRI mengikuti organisasi ini  adalah:
  • ·         Memperkuat PGRI sebagai serikat pekerja guru.
  • ·         Membuat organisasi yang lebih demokratis, independen, transparan dan berkelanjutan.

Manfaat PGRI mengikuti organisasi ini  adalah:
  • ·         Membuat kesadaran serikat buruh, good governance, transparansi dan akuntabilitas di semua tingkat organisasi.
  • ·         Untuk mendapatkan alokasi anggaran 20% oleh pemerintah untuk pendidikan di tingkat nasional dan daerah untuk dapat membahas masalah yang dihadapi oleh pendidikan, guru, anak-anak, dan untuk mencapai pendidikan berkualitas untuk semua
  • ·         Mempromosikan partisipasi perempuan dan pemimpin muda dalam proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan serikat.
  • ·         Dibuat kolam pelatih terampil di tingkat kabupaten dan propinsi.
  • ·         Berkaitan dengan keuangan organisasi dan membuat organisasi mandiri secara finansial.
  • ·         Peningkatan proses komunikasi dalam organisasi antara tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.


Sedangkan Educational International (EI) bertujuan untuk :
  • ·         Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan;
  • ·      Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia di semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
  • ·         Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
  • ·         Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
  • ·         Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan bagian penting dari hak asasi manusia.

Dalam organisasi ini, setidaknya 1.440 pemimpin dan anggota aktif dari 28 provinsi akan memilikikesadaran dan pemahaman tentang hak dan tanggung jawab sebagai agen perubahan baik sebagai guru dan anggota serikat serta keterampilan untuk bernegosiasi dengan masing-masing kabupaten, provinsi dan pemerintah nasional untuk meningkatkan anggaran pendidikan.
Keikutsertaan PGRI dalam organisasi ini dapat dibuktikan dengan lima tahun sekali Kongres PGRI berhasil dilakukan, diantaranya  di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, ditangani oleh Presiden Republik Indonesia dan Sekretaris Jenderal Pendidikan Internasional. Pidato Fred Van Leeuwen sangat menyentuh penonton termasuk presiden negara itu. Hal itu membuat presiden mengubah pidatonya di tempat, dengan menambahkan instruksi untuk semua departemen dan semua otoritas pemerintah di semua tingkatan di seluruh Indonesia untuk bekerja sama untuk mencapai kualitas Pendidikan untuk Semua dan meningkatkan kesejahteraan dan status guru. Dia mengucapkan terima kasih EI untuk pekerjaan yang baik dan dukungan dan berjanji bahwa ia akan memenuhi daya tarik para guru.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Hubungan atau kerjasama yaitu menggunakan azas manfaat, saling menguntungkan, saling membantu, kekeluargaan, demokratis dan keterbukaan. Educational International (EI) bertujuan untuk melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan, mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia di semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.Educational International mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO,  termasuk IBE (International Bereau of Education atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council (ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum internasional dan dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun keputusan tentang kebijakan penting.

Sumber :