“Hubungan
PGRI dengan Educational International (EI)”
MATA
KULIAH SEJARAH PERJUANGAN & JATI DIRI PGRI
DOSEN :
Zainal
Abidin, M.Pd
Nama : Anita
Rahayu (201414501374)
Kelas : R8K
UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Jl.
Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp (021) 87797409
Website
: http//www.unindra.ac.id E-mail : university@unindra.ac.id
Tahun
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berbagai
persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era
globalisasi menuntut tim pekerja yang
solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan
maupun masyarakat. Melalui hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka
administrasi hubungan merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan terutama di kedua instansi tersebut.
Ketika hubungan
PGRI antar instansi ini dapat berjalan
harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka
diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di kedua
wilayah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan
out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana hubungan luar negeri PGRI
dengan Educational International (EI)?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan
luar negeri PGRI dengan Educational International (EI)
D.
Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan
makalah ini adalah agar pembaca dapat menambah wawasan dan dapat lebih memahami
mengenai hubungan luar negeri PGRI dengan EI (Educational International) serta dapat menjadi referensi
dikemudian hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hubungan
luar negeri PGRI dengan Educational
International (EI)
Education
International (EI) adalah suatu serikat pekerja atau organisasi guru dan
personal pendidikan dengan 20.000.000 anggota. Mereka adalah para guru dan
pekerja di sektor pendidikan dari tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi
yang berasal dari 345 organisasi di 168 negara dan di 5 kawasan dunia.
EI mempunyai
hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international
Buereau of Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki
status konsultatif dengan United Nation
Economics and Social Council
(ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa. Secara
khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS,
ILO, World Bank, dan Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD).
EI dibentuk pada
tahun 1993 sebagai hasil penggabungan antara The International Federation of Free Teacher Union (IFFTU) dan The World Confederation of Organizations of
The Teaching Profession (WCOTP). Pada tahun 1999, EI mengumpulkan
konsorsium yang terdiri dari rekan kerja sama berikut: Lärarförbundet (Sweden), Utdanningsförbundet (Norway), Japan
Teachers’ Union (Japan), Australian Education Union (Australia) dan National Education Association (USA) untuk
bekerja sama dengan PGRI untuk menjadi sebuah organisasi guru independen,
demokratis dan efektif.
Agenda ini
dimulai di dua propinsi pada tahun 2000, dan dalam tujuh tahun secara bertahap
meningkat menjadi 26 dari 33 provinsi. Program ini terutama menargetkan para
pemimpin tingkat provinsi dan kabupaten. Pertemuan diadakan setiap tahun untuk
mengevaluasi dan merencanakan setiap tahun berikutnya dengan perwakilan dari
organisasi bekerja sama lima.PGRI sekarang memainkan peran aktif dalam gerakan
buruh di Indonesia.
Tujuan
PGRI mengikuti organisasi ini adalah:
- · Memperkuat PGRI sebagai serikat pekerja guru.
- · Membuat organisasi yang lebih demokratis, independen, transparan dan berkelanjutan.
Manfaat PGRI mengikuti organisasi
ini adalah:
- · Membuat kesadaran serikat buruh, good governance, transparansi dan akuntabilitas di semua tingkat organisasi.
- · Untuk mendapatkan alokasi anggaran 20% oleh pemerintah untuk pendidikan di tingkat nasional dan daerah untuk dapat membahas masalah yang dihadapi oleh pendidikan, guru, anak-anak, dan untuk mencapai pendidikan berkualitas untuk semua
- · Mempromosikan partisipasi perempuan dan pemimpin muda dalam proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan serikat.
- · Dibuat kolam pelatih terampil di tingkat kabupaten dan propinsi.
- · Berkaitan dengan keuangan organisasi dan membuat organisasi mandiri secara finansial.
- · Peningkatan proses komunikasi dalam organisasi antara tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
Sedangkan
Educational International (EI)
bertujuan untuk :
- · Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan;
- · Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia di semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
- · Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
- · Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
- · Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan bagian penting dari hak asasi manusia.
Dalam
organisasi ini, setidaknya 1.440 pemimpin dan anggota aktif dari 28 provinsi
akan memilikikesadaran dan pemahaman tentang hak dan tanggung jawab sebagai
agen perubahan baik sebagai guru dan anggota serikat serta keterampilan untuk
bernegosiasi dengan masing-masing kabupaten, provinsi dan pemerintah nasional
untuk meningkatkan anggaran pendidikan.
Keikutsertaan
PGRI dalam organisasi ini dapat dibuktikan dengan lima tahun sekali Kongres
PGRI berhasil dilakukan, diantaranya di
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, ditangani oleh Presiden Republik
Indonesia dan Sekretaris Jenderal Pendidikan Internasional. Pidato Fred Van
Leeuwen sangat menyentuh penonton termasuk presiden negara itu. Hal itu membuat
presiden mengubah pidatonya di tempat, dengan menambahkan instruksi untuk semua
departemen dan semua otoritas pemerintah di semua tingkatan di seluruh
Indonesia untuk bekerja sama untuk mencapai kualitas Pendidikan untuk Semua dan
meningkatkan kesejahteraan dan status guru. Dia mengucapkan terima kasih EI
untuk pekerjaan yang baik dan dukungan dan berjanji bahwa ia akan memenuhi daya
tarik para guru.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Hubungan atau
kerjasama yaitu menggunakan azas manfaat, saling menguntungkan, saling
membantu, kekeluargaan, demokratis dan keterbukaan. Educational International (EI) bertujuan untuk melindungi hak
profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan, mempromosikan
perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia di
semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.Educational International mempunyai
hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk
IBE (International Bereau of Education atau
Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council (ECOSOC)
atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hubungan tersebut
memberikan kesempatan bagi EI dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja
pendidikan di forum internasional dan dalam memberikan masukan dalam diskusi
ketika sedang menyusun keputusan tentang kebijakan penting.
Sumber
: